Selasa, 16 Juli 2013

Suwarno, Enggan Pulang Tahun Ini






Masih bersama dinginnya malam, sebuah sweater polos beladus berharap dapat menepis tajamnya angin malam, hanya diterangi sebuah petromak kecil buatan sendiri, bertuliskan kratingdeng pada botol kaca sumber cahayanya itu, ia tetap melangkah dengan semangatnya.

***

Kala itu bulan sedang terang benderang, terlihat senyum kecil manis penuh semangat menemani setiap langkahnya, sambil memainkan sebatang bambu kecil yang dipukul ke bokong hitam penggorengan, sebagai serine ia berjualan. “Bang, mie!” Teriakan salah satu pemuda yang sedang asiknya nongkrong disebuah warung kopi kecil bersama ke empat rekannya, “mie rebus dua ya bang, pedas”, tambahnya. Dengan penuh hati-hati ia membuatkan setiap porsi pesanan pelanggannya tersebut.

Malam terang bulanlah yang ia tunggu-tunggu, karena pada malam terang bulan kemungkinan akan datangnya hujan yang menghambat langkahnya untuk mencari rejeki sangat kecil, malam seperti ini harus dimanfaatkan sedemikian rupa. Keluar dari kontrakan sederhananya sekitar pukul tujuh lewat lima belas malam, dan pulang kembali pada waktu yang tidak ditentukan, “Tergantung habisnya aja mas, atau engga sekuatnya kaki saya berkeliling”. Ujarnya.

Namanya Suwarno, lahir diIndramayu empat puluh tahun yang lalu, sudah tiga tahun ia merantau ke Cilegon untuk berjualan yang kata orang Cilegon bernama mie tektek. Ia nekat meninggalkan keluarga kecilnya dikampung (pedalaman Indramayu) semata hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tersebut.  Istrinya tidak bekerja, hanya menjadi ibu rumah tangga yang sibuk mengurus kedua anak kesayangannya.

Yang ia cemaskan hanyalah cuaca, dahulu ia pernah mengirim uang kepada istrinya hanya sedikit, ia tak yakin uang segitu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup bersama anaknya disana. Cuaca hujan adalah jawaban atas kependeritaannya dahulu, karena pada saat cuaca hujan ia tidak bisa lagi berkeliling menjajakan dagangannya, sebab sampai saat ini ia belum memiliki cukup uang untuk membuat gerobak, ia masih memanggul dan berkeliling. Dalam doanya ia selalu meminta kepada sang penguasa semoga dicerahkan langit malamnya agar dapat mempermudah langkahnya dalam mencari rejeki, agar dapat mencukupi kebutuhan hidup istri dan anaknya dikampung. Bersyukur ia memiliki istri yang super sabar dan mengerti akan kerasnya dunia.

Tahun ini adalah tahun yang menantang menurutnya, satu sisi ia bangga atas kelulusan anak pertamanya dari sekolah dasar, sisi yang lain seperti apa yang orang lain ketahui bahwa biaya daftar sekolah menengah pertama tidak pernah turun dari tahun ke tahun. Namun ini bukan hambatan, ia meyakini satu hal bahwa siapa pun yang berusaha seoptimal mungkin, akan mendapatkan hasilnya lebih dari apa yang diharapkan. Ia tetap berjualan.

Masih bersama semangat untuk biaya sekolah anak pertamanya, terdengar kabar dari sebuah media elektronik, bahwa mulai besok akan terjadi kenaikan harga bahan bakar minyak, ini menjadi sebuah pukulan untuknya.  Yang lebih mengejutkan lagi, bahan bakar minyak dinaikan sesaat menjelang bulan Ramadhan tiba, tak terbayang setinggi apa harga bahan pokok nanti.

 Harus ada yang dikorbankan pikirnya, setelah beberapa saat termenung, ia memutuskan untuk tidak berlebaran bersama keluarganya tahun ini,  mungkin ini satu keputusan yang berat baginya, sebab lebaran Idul Fitri adalah satu satunya moment berkumpul keluarga besar di Indramayu sana, tetapi demi kelangsungan sekolah anak dan membiarkan dapur tetap ngebul, ia rela berlebaran disini, di Desa Sambirata Kecamatan Cibeber Kota Cilegon.

***

            Sambil tersenyum Suwarno berucap, “Tahun ini saya tidak pulang kampung dulu mas, biaya ongkosnya untuk sekolah anak saja, lumayan hehe”. Sebuah pengorbanan yang sangat luar biasa kepada anaknya, semoga Tuhan senantiasa menyehatkan jiwa raganya dan melancarkan rejekinya bersama puluhan pedangan lainnya yang enggan pulang tahun ini, karena biaya ongkos yang melambung tinggi akibat dari kenaikan harga bahan bakar minyak tempo hari lalu. (Yudhistira/smt6)

Debus Bukan Milik Kaum Pria Saja







DEBUS seringkali dianggap permainan yang membahayakan. Kesenian tradisi yang mengekplorasi magis dan kekuatan fisik menjadikan debus seolah jauh dari citra perempuan yang lemah gemulai jauh dari kekerasan. 

Anggapan ini tidak sepenuhnnya benar jika kita berkenalan lebih jauh dengan Sofwa Octaviani. Perempuan kelahiran 27 Oktober 1991 ini bergabung dengan Perguruan Silat dan Debus Manggala yang beralamat di Simpang Tiga Cilegon, Banten.

Perempuan yang akrab disapa Copa ini mengakui awal ikut belajar pencak silat dan debus karena senang ketika melihat atraksi debus ketika pembukaan acara pemerintahan di Cilegon. Setelah melihat atraksi debus, Copa yang terkagum-kagum dengan kekuatan fisik para seniman debus menemui salah satu anggota Perguruan Silat dan Debus Manggala pada 2009. Di sana ia diterima oleh pimpinan perguruan Manggala, Tb Romli.

"Selain tertarik dengan atraksi debus karena menantang dan memacu adrenalin saya," ungkap Copa. Awal mencoba atraksi Copa mengaku sempat ngeri ketika harus menusuk lidah dengan jarum yang panjangnya sekira satu meter. "Jantung saya deg-degan waktu awal nyoba," papar Copa.

Sebelum melakukan atraksi, Copa menjelaskan harus ada ritual terlebih dahulu. "Ada doa keselamatan yang dibaca terlebih dahulu untuk meminta perlindungan Tuhan," ungkap Copa.

Selain menusuk lidah dengan jarum, terlentang di atas paku, mengiris lengan dengan golok, mengiris lidah, wajah hingga menusukkan besi runcing ke leher menjadi bagian dari atraksi. "Saya belum menguasai semuanya. Masih perlu latihan yang lebih gigih untuk bisa menaklukkan ragam atraksi berbahaya dalam debus."

Saat ditanya pernahkah mengalami kecelakaan saat atraksi, Copa hanya tertawa dan mengatakan, "Alhamdulillah belum pernah."

Seiring kesibukan kuliah di Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, aktivitas bermain debus pun mulai berkurang. "Tapi saya tetap menjalin silaturahmi dengan Bapak Tb Romli dan kawan-kawan di perguruan sambil sesekali mencoba lagi atraksi yang sudah dikuasai," katanya.

Anggapan mengenai citra perempuan yang tidak suka dengan kekerasan Copa hanya menanggapi, "Saya hanya ingin bisa menjaga diri dan kalau bisa jadi superwoman yang bisa menaklukkan laki-laki yang kurang ajar. He.. he... he..."

Info : Perguruan Silat manggala ( Debus )
Alamat : Simpang Tiga Cilegon CP. Bp. Tb Romli

Proposal Skripsi Kualitatif


SIKAP SISWA SMAN 3 CILEGON PADA EFEK NEGATIF TAYANGAN BERITA KRIMINAL
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Pada awalnya komunikasi hanya menggunakan panca indera saja. Mulut yang berfungsi guna menyampaikan pesan, dan telinga guna menerima pesan. Mata digunakan untuk berkomunikasi baik digunakan untuk menerima maupun memberi pesan. Indera penciuman dan indera peraba pun digunakan untuk menerima pesan.
Manusia dengan pemikiran – pemikiran cerdasnya menciptakan media komunikasi dengan mencampuradukkan atau menggunakan teknologi – teknologi yang ada. Dalam komunikasi massa atau komunikasi yang menggunakan media massa, sekurang – kurangnya ada dua jenis yakni media cetak dan elektronik. Surat kabar sebagai salah satu media massa yang bersifat massal ini merupakan media massa yang paling tua dibandingkan jenis lainnya. Sejarah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johan Guternberg di Jerman. (Vivian, 2008 : 11)
Sementara radio merupakan media massa yang bersifat audio yang hanya meggunakan suara saja. Sifat komunikasinya juga cenderung mekanis dan alurnya hanya memiliki satu tahap saja. Sama halnya dengan radio televisi juga masuk kedalam media elektronik namun memiliki perbedaan yakni penyajiannya yang audio – visual dan penyampaian – penyampaian pesannya cenderung lebih aktual.Media massa televisi merupakan suatu sarana yang sangat efektif dalam mempengaruhi pola pikir manusia. Manusia memperoleh tambahan pengetahuan, informasi terkini dari belahan bumi lainnnya dengan cepat, serta insipirasi salah satunya adalah akibat dari peranan televisi. Televisi sebagai suatu media massa mempunyai peranan yang penting dalam memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi yang dibutuhkan.
Media massa adalah alat yang biasanya digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi (Cangara, 2003:134). Hingga detik ini media massa masih menjadi penentu atau pencetus sebuah opini publik yang ada di masyarakat. Media mampu menjangkau masyarakat luas (khalayak) untuk menikmati sajian pesan / berita atau program yang di tampilkan.
Berita sebagai salah satu porduk media massa memiliki berbagai fariasi efek baik positif maupun negatif. Televisi terbilang media massa yang memiliki kontribusi besar terhadap pembentukan sikap khalayak (komunikan). Sebagai contoh jelas pada realita saat ini adalah efek dari pemberitaan televisi mengenai mutilasi, akhirnya yang berujung semakin meningkatnya pembunuhan dengan cara memutilasi.
Bukan hanya itu dari sisi yang lainpun ada efek yang negatif yakni, meningkatnya kasus pelecehan seksual dan pencabulan pada remaja. Hal ini sebagai efek dari pemberitaan yang di tayangkan melalui televisi. Tidak bisa dipungkiri hal ini menjadi kekhawatiran para orang tua terhadap pengaruh media massa khususnya televisi pada anak – anaknya.
Berdasarkan pemaparan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Sikap Siswa SMAN 3 Cilegon Pada Efek Negatif Tayangan Berita Kriminal di Televisi”.
1.2.            Identifikasi Masalah
1.      Siswa/i dalam mengakses informasi tanpa filter.
2.      Penggunaan media massa yang kurang bijak siswa/i SMAN 3 Cilegon.
3.      Tidak sesuainya jam tayang pemberitaan kriminal pada televisi.
1.3.            Pembatasan masalah
Batasan masalah dibuat agar pembahasan masalah dalam penelitian ini tidak meluas, dan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan. Dalam hal ini pembatasan masalah yang menjadi fokus adalah Sikap Siswa SMAN 3 Cilegon Pada Efek Negatif Tayangan Berita Kriminal di Televisi”.
1.4.            Rumusan Masalah
1.      Apa sikap siswa SMAN 3 Cilegon pada efek negatif tayangan berita kriminal di televisi aspek kognitif ?
2.      Apa sikap siswa SMAN 3 Cilegon pada efek negatif tayangan berita kriminal di televisi aspek afektif ?
3.      Apa sikap siswa SMAN 3 Cilegon pada efek negatif tayangan berita kriminal di televisi aspek konatif ?
1.5.            Maksud dan Tujuan Penelitian
1.5.1.      Maksud Penelitian
Adapun maksud penelitian ini adalah menganalisis strategi siswa/I SMAN 3 Cilegon pada tayangan berita kriminal di televisi dari aspek kognitif, afektif dan konatif. Peneliti ingin mengetahui strategi siswa dalam menghadapi efek media massa khususnya tayangan berita kriminal di televisi.
1.5.2.      Tujuan Penelitian
1.      Apa sikap siswa SMAN 3 Cilegon pada efek negatif tayangan berita kriminal di televisi aspek kognitif.
2.      Apa sikap siswa SMAN 3 Cilegon pada efek negatif tayangan berita kriminal di televisi aspek afektif.
3.      Apa sikap siswa SMAN 3 Cilegon pada efek negatif tayangan berita kriminal di televisi aspek konatif.
1.6.            Kegunaan Penelitian
1.6.1.      Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa tentang sikap pelajar terhadap perkembangan teknologi komunikasi
1.6.2.      Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluasdan memperkaya referensi bahan penelitian.
1.7.            Sistematika Penulisan
Adapun sistematika ini untuk memudahkan dalam penyusunan laporan ini sebagi berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, dalam bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini berisikan pemaparan bab teori yang berkaitan dengan masalah yang dibahas untuk mendukung penelitian. Didalamnya juga terdapat kerangka pemikiran.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan mengenai langkah – langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan penelitian yang dilakukan. Yang didalamnya meliputi metode penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, defenisi operasional variabel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.      Penelitan Terdahulu
1.      Reception Analysis Pemirsa Terhadap Peran Media dalam Pendidikan Politik Bagi Perempuan pada Pemilu 2009 (Studi Reception Analysis Aktivis Perempuan Sidoarjo Kecamatan Kota Terhadap Program Acara Headline News METRO TV) Oleh: Mitha, Arytas (2009)
Penelitian ini terfokus pada apa dan bagaimana peranan media massa dalam pendidikan politik bagi perempuan di Sidoarjo. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bagaimana peran Program Berita Headline News METRO TV dalam pendidikan politik bagi perempuan. Peneliti dengan ini menyimpulkan bahwa peran Program Berita Headline News METRO TV adalah sebagai berikut :
1.       Program Berita Headline News METRO TV memberikan informasi, pengetahuan, serta wawasan tentang perkembangan politik yang ada.
2.       Program Berita Headline News METRO TV merupakan media sosialisasi politik dan partisipasi politik perempuan, mengingat pemilih perempuan sangat bervariasi.
3.       Para audiens (aktivis perempuan) menganggap bahwa pendidikan politik itu sangat penting bagi perempuan, mengingat dari beberapa kasus kehidupan, perempuan masih terdapat kurang kesetaraan dan keadilan gender.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam mengurai dan menjelaskan fenomena dan fakta di lapangan. Lokasi penelitian ini adalah aktivis perempuan di Sidoarjo.
Key Words: Media, Politik, dan Perempuan
( Sumber: Aryas Mitha Iswahyuni, Reception Analysis Pemirsa Terhadap Peran Media dalam Pendidikan Politik Bagi Perempuan pada Pemilu 2009, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2009)
2.      Penerimaan Khalayak Ibu Rumah Tangga terhadap Serial Desperate Housewives di Televisi). Oleh Anggraini, Ane Kusuma. (2006)
Drama komedi merupakan jenis komedi situasi yang paling jarang, jumlahnya kurang lebih hanya 1 persen dari seluruh judul komedi situasi yang pernah ditayangkan. Hal tersebut dikarenakan tingkat kesulitan dalam memproduksinya. Meskipun drama komedi kalah dalam kuantitas, namun dari segi kualitas sudah tidak diragukan lagi. Berbagai judul drama komedi seringkali menjadi sangat populer dengan menempati peringkat atas dan rating yang tinggi dalam riset AC Nielsen di Amerika.
Penerimaan khalayak ibu rumah tangga dalam memahami dan memaknai drama komedi Desperate Housewives di televisi, ternyata bervariasi. Penerimaan tersebut meliputi:
1.       Partisipan mempersepsi drama komedi Desperate Housewives sebagai tayangan yang menarik dan belum pernah ditayangkan sebelumnya. Beberapa partisipan mengungkapkan unsur-unsur drama komedi seperti, tema, karakter, serta setting dalam mendefinisikan tayangan ini.
2.       Beberapa partisipan mengungkapkan bahwa drama komedi ini lebih banyak membahas konflik yang dialami tokoh utama. Secara detil beberapa partisipan menyebutkan konflik percintaan yang dialami beberapa karakter melanggar batasan norma.
3.       Partisipan mengemukakan pendapatnya masing-masing mengenai karakter ibu rumah tangga dan beberapa memiliki karakter yang paling disuka. Karakter yang ideal dalam hal ini tidaklah selalu menjadi favorit partisipan.
4.       Sosok ibu rumah tangga yang baik menurut beberapa partisipan adalah ibu rumah tangga yang mampu mengurus rumah dan keluarga. Nilai lebih akan didapat jika ibu rumah tangga tersebut bekerja atau memiliki kesibukan. Beberapa partisipan merasa bahwa selama ini perlakuan di masyarakat baik-baik saja, terkait perannya sebagai ibu rumah tangga.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam mengurai dan menjelaskan fenomena dan fakta di lapangan. Lokasi penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga Surabaya.
Key Words: Televisi, Ibu Rumah Tangga
( Sumber: Ane Kusuma Anggraini, Penerimaan Khalayak Ibu Rumah Tangga terhadap Serial Desperate Housewives di Televisi, Skripsi, FISIP Universitas Airlangga, Surabaya, 2006)



2.2.            Mapping
Tabel Perbandingan
Penelitian terdahulu dengan Penelitian sekarang
No
Nama
Judul
Thn.
Metode
Hasil
1.
Aryas Mitha Iswahyuni
Oleh -
Reception Analysis Pemirsa Terhadap Peran Media dalam Pendidikan Politik Bagi Perempuan pada Pemilu 2009
2009
Deskriptif-Kualitatif
Mengetahui peranan media dalam pendidikan politik perempuan
2.
Ane Kusuma Anggraini
Penerimaan Khalayak Ibu Rumah Tangga terhadap Serial Desperate Housewives di Televisi,
2006
Deskriptif-Kualitatif
Mengetahui penerimaan ibu-ibu rumah tangga terhadap tayangan produksi Amerika bertema kehidupan rumah tangga

Dari dua judul penelitian tersebut, peneliti membuat penelitian dengan fokus atau tema yang serupa yakni mengenai penerimaan perempuan terhadap tayangan acara televisi, dan dengan metode dan pendekatan yang sama yakni menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode reception analysis (analisa penerimaan pemirsa televisi pada program acara di televisi).



2.3.      Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar 1.2 Bagan Kerangka Pemikiran
Sikap Siswa/I SMAN 3 Cilegon Pada Tayangan Berita Kriminal Di Televisi

TEORI
S-O-R
Effendy (1993 : 256)
Pembentukan Sikap





Azwar (1995 : 23)
 














Oval: Sikap

















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1.            Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana penelitian ini menggunakan data deskripstif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan dan Taylor, 1975:5). Penelitian kualitatif daris sisi definisi lainnya dikemukankan bahwa hal itu merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku individu atau sekelompok orang.
Dari definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.
3.2.            Fokus Penelitian
Dalam penelitian peneliti mengfokuskan penelitiannya pada sikap – sikap yang terbentuk karena siaran televisi yang pemberitaan mengenai kriminalitas yang dilihat dari aspek kognitif, afektif dan konatif.
3.3.            Informan atau Narasumber
Dalam penelitian kali ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa di SMAN 3 Cilegon. Namun, tidak semua populasi akan dijadikan sampel untuk menggali data. Ada beberapa alasan mengapa hal tersebut dilakukan, diantaranya:
1.      Metode pengambilan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampel (sampel bersyarat) yang mana informan tersebut kita tentukan yang disesuaikan dengan tema penlitian.
2.      Tentunya penelitian ini mengkhususkan pada beberapa karakteristik informan/narasumbernya yakni individu yang tercatat sebagai audience atau penonton tayangan berita kriminal di televisi.
3.      Jumlah dari informan juga dibatasi sebanya 10 orang. Hal ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh beberapa tokoh penelitian komunikasi bahwa informan dalam sebuah penelitian berjenis kualitatif adalah 10 sampai 15 orang saja.
Informan dalam penelitian ini adalah orang – orang yang berhubungan langsung dengan fokus penelitian, artinnya hanya kalangan SMAN 3 Cilegon. Adapun narasumber yang berasal dari adalah budayawan, praktisi (Civitas media massa) dan akademisi (dosen) yang aktif di bidang komunikasi.
3.4.            Teknik Pengumpulan Data
3.4.1.      Observasi
Observasi ialah teknik atau cara-cara yang menganalisis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu yang mempunyai arti, semua bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekam kejadian, dan mencatatnya. Peneliti memperhatikan perilaku setiap individu yang ada di lokasi penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini.
3.4.2.      Wawancara
Yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden (Singarimbun, 1989:192). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian kali ini merupakan wawancara ringan dimana wawancara ini berisi hal dasar mengenai pola penggunaan teknologi komunikasi dalam mencari dan menyebar informasi.
3.4.3.      Kepustakaan
Penulis mencari data dengan mengadakan penelaahan terhadap buku-buku, literatur, karya tulis yang bersifat ilmiah (Makalah, Jurnal, Skripsi, Tesis Dan Desertasi) dan agenda – agenda atau data  data yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti.



DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Azwar, Saifuddin. 1995. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurangnya, Jakarta :
Pustaka Pelajar.
Cangara, Hafied. 2003. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Effendy. Onong Uchjana. Ilmu. Teori, dan Filsafat Komunikasi, Bandung : PT.
Citra Aditia Bakti.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 2006, Metode Penelitian Survei, PT.
Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.

Suber Lain :
Aryas Mitha Iswahyuni, 2009 ”Reception Analysis Pemirsa Terhadap Peran
Media dalam Pendidikan Politik Bagi Perempuan pada Pemilu 2009”,
Skripsi,Universitas Muhammadiyah Sidoarjo)
Kusuma Ane, Penerimaan Khalayak Ibu Rumah Tangga terhadap Serial
Desperate Housewives di Televisi, Skripsi, FISIP Universitas Airlangga,
Surabaya, 2006)



oleh Rizky Nugraha (Kibik)