Berdirinya
UKM WISMA UNSERA merupakan buah hasil pemikiran dari beberapa mahasiswa UNSERA yang
pada saat itu tergabung dalam Pers Informatika, diantaranya adalah : David,
Supardi (Ucup), Tb. Zikri, Fiki Amelia, Neni, Dan Intan. Para mahasiswa yang
tergabung ini memang dipilih secara selektif dari pihak UNSERA yang kemudian
dibekali pelatihan khusus bidang jurnalistik oleh pihak YPI. Para mahasiswa inipun
dituntut profesional antara kesibukan kuliah dan sebagai wartawan muda yang
bertugas memuat berita. Output yang dihasilkan adalah Tabloid Informatika yang
merupakan media cetak khusus pendidikan dibanten dan terbit sebulan sekali.
Waktu demi waktu berjalan dalam
eksistensinya mencari berita dan kuliah, salah satu diantaranya adalah David,
mahasiswa FE UNSERA, Pada waktu itu sadar akan pentingnya media informasi. Hal
itu kemudian menjadi sebuah gagasan untuk membentuk sebuah wadah dalam
menuangkan inspirasi, minat dan bakat dunia jurnalistik tingkat mahasiswa. Gagasan
ide dan pemikiran dirampung menjadi satu dan senantiasa disampaikan kepada
rekan-rekan sesama Pers Infomatika.
Gagasannya
untuk mendirikan sebuah organisasi intra kampus mendapat dukungan dari semua
rekan-rekan Pers, bahkan oleh H. Mulya Rahayu R, Lc, M.Hum (ketua YPI) yang
tentunya memberikan penilaian baik dan positif bagi kemajuan mahasiswa Unsera
yang berada dibawah naungan YPI. Gagasan demi gagasan itu akhirnya merujuk pada
suatu pembentukan dewan pendiri organisasi yang sekaligus menjadi tim pendirian
organisasi jurnalistik di intra kampus UNSERA. Mengawali hal itu, David yang kebetulan
waktu itu masih aktif diberbagai organisasi internal maupun eksternal kampus,
paham betul akan prosedur dan birokrasi yang harus dilalui. Adapun tim
pendirian UKM Jurnalistik UNSERA yakni: David (Ketua dewan pendiri),
Supardi/Ucup (Sekretaris), Fiki Amelia (Koodinator tim Anggota), Zikri, neni
dan intan (Anggota tim).
Usai
pembentukan tim tersebut, persiapan demi persiapan administratif mulai
dirumuskan dan disusun, tepatnya sebulan kemudian yaitu pada bulan Mei 2009 Penyusunan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi sudah terbentuk.
Namun bukanlah suatu hal yang mudah dalam menciptakan suatu hal yang baru,
apalagi sebuah organisasi. Tantangan dan rintangan selalu saja datang silih
berganti, baik dari ekstra maupun intra kampus, seperti sulitnya mendapatkan
dukungan persetujuan pendirian UKM, dan lain sebagainya.
Walaupun
hampir semua syarat terlengkapi, namun tidak hanya begitu saja organisasi ini
dapat berdiri secara legal organisasi intra kampus Unsera. Hal itu karena
mengikuti aturan yang berlaku berlandaskan Undang-undang KBM UNSERA yang menjadi
landasan dasar / aturan mutlak bagi setiap organisasi intra kampus UNSERA.
Legalitas pendirian dan pembubaran sebuah Organisasi tertuang dan hanya dapat
ditetapkan pada saat Sidang Umum Mahasiswa (SUM UNSERA). Dengan kata lain upaya
untuk melegalitaskan organisasi harus terpending karena harus menunggu
pelaksanaan SUM UNSERA periode berikutnya.
Waktu
terus berlalu tak sabar menunggu waktu yang begitu lama dalam penantian,
ironisnya dampak dari sebuah penantian tersebut cenderung menyurutkan semangat
tim. Tak hayal satu persatu dari tim sudah merasa jenuh serta tiada gairah,
pembahasan dan rencana mengenai pendirian UKM WISMA UNSERA saat itu sudah
sangat usang bagi sebagian dari tim. Dan akhirnya hanya tersisa beberapa orang
saja dari mereka yang masih terus semangat dalam memperjuangkan pendirian UKM
WISMA, yaitu, David, Supardi dan Fiki amalia.
Sampai disitu perjuangan masih diteruskan
tanpa surut oleh mereka bertiga, peran aktif dalam upaya tersebut akhirnya
menemukan titik terang, yakni dibentuknya komunitas WISMA yang dipelopori oleh
David. Dengan adanya komunitas WISMA, David beranggapan bahwa sebuah organisasi
yang besar harus diawali dari suatu hal yang kecil terlebih dahulu, maka UKM
WISMA merupakan ending dari komunitas menuju suatu organisasi yang legal secara
administratif UU KBM UNSERA. Cikal bakal calon pengurus UKM WISMA merupakan
anggota komunitas tersebut yang direkrut dari pasca pelatihan Jurnalistik yang
diselenggarakan oleh BEM FTI. Adapun mahasiswa yang tergabung didalam komunitas
WISMA adalah sebagai berikut : Didi, Hendra, Shogir, Fahmi, Royadi, Dinar,
Gugun, Citra, Halimah, Romy, Mahmudah, Yani, Tria, Ana, Eca, Imam, Angga dan
Gina.
Pada
saat itu, eksistensi dari perjalanan komunitas hanya pada dunia mading kampus
yang outputnya adalah serangkaian kreatifitas seni tulis, kaligrafi, dan berita
dinding yang dipose secara cermat oleh para pengurus komunitas. Namun selain
itu pula komunitas ini tetap konsisten pada tujuan organisasi yaitu legalitas
komunitas menjadi UKM Kampus secara resmi. Didalam kesibukan kuliah dan
bergelut didunia mading kampus, mahasiswa yang tergabung di komunitas ini terus
tak henti untuk berkarya dan membesarkan bendera WISMA. Sehingga banyak dari
kalangan mahasiswa dan organisasi intra kampus tertarik pada karya-karya yang
dibuat oleh komunitas WISMA.
Konsentrasi
legalitas peralihan komunitas menjadi sebuah UKM terus dilakukan, maka sekitar pertengahan
bulan Oktober 2010, kembali dibentuk tim panitia pendiri UKM WISMA. Mulai dari
pelaksanaan Musyawarah Besar WISMA, sampai pada pembagian job diskription
persiapan. Alhasil semua dapat terselesaikan dengan baik dan hanya tinggal
menunggu SUM UNSERA berikutnya.
Upaya
demi upaya, kerja keraspun sudah dilakukan, namun gejolak organisasi intra
kampus masih terus terjadi. Perbedaan ideologi dari berbagai kalangan aktivis
kampus cenderung menimbulkan dampak negatif bagi berbagai kalangan mahasiswa
maupun rektorat kampus. Setelah tiba pada waktu yang dinanti (SUM UNSERA), komunitas
WISMA tetap saja belum dapat disahkan menjadi
UKM UNSERA. Hal itu karena dampak tersebut menghasilkan keputusan dari SUM
UNSERA diantaranya bahwa : 1. dibubarkannya beberapa UKM yang sudah ada karena
dianggap tidak mematuhi dalam mengimplementasikan UU KBM UNSERA. 2. Ditolaknya
penetapan pendirian UKM baru yang diusulkan oleh beberapa orang yang tidak
menyetujui adanya UKM WISMA UNSERA.
Dari
Hasil keputusan SUM UNSERA tersebut memang bertolak dari harapan yang ingin
dicapai, namun walaupun begitu, semangat tidak akan pernah luntur dalam
mewujudkan tujuan organisasi. Seiring waktu berjalan, seperti biasanya
komunitas WISMA masih tetap dalam eksistensinya memuat berbagai kreatifitas
tulis di majalah dinding kampus. Hal ini dilakukan guna membuktikan wujud
keseriusan dan pentingnya proses pembelajaran dalam menciptakan karya tulis. Syukurnya
hal itu bukanlah suatu hal yang percuma, dari beberapa mahasiswa dan organisasi
intra kampus tidak sedikit yang berparisipasi ikut serta meramaikan karya tulis
yang dimuat di mading kampus.
Berlanjut
sampai tahun 2011, komunitas WISMA masih tetap berjalan seperti biasanya.
Kemudian didapatlah info bahwa SUM UNSERA berikutnya akan diselenggarakan
sekitar bulan juli atau agustus 2011. Mendengar hal itu, persiapan untuk
legalitas WISMA kembali disusun, baik prosedur dan birokasi telah dikaji ulang
oleh pengurus komunitas. Mulai dari persyaratan pendirian UKM, revisi AD/ART
WISMA dan sampai pada strategi pendekatan antar organisasipun sudah dilakukan.
Tiba
pada waktu yang telah ditentukan akhirnya SUM UNSERA berlangsung, disitu pula
segala upaya dipertaruhkan, argumentasi, ideologi, pro dan kontra terus
terjadi. Namun bersyukur pada SUM KBM UNSERA tahun 2011, akhirnya mendapati
hasil keputusan bahwa: Ditetapkannya tentang pendirian UKM baru, yang artinya telah
disahkannya legalitas UKM WISMA sebagai
UKM baru di UNSERA. Kemudian pasca SUM KBM UNSERA, seluruh organisasi intra
kampus secara bersama-sama diresmikan pada pelantikan organisasi KBM UNSERA. Maka
sejak itu, pada bulan agustus tahun 2011 UKM WISMA secara sah dan resmi menjadi
salah satu UKM UNSERA dibidang jurnalistik kampus. Syukur Alhamdulillah berkat
doa dan perjuangan kawan-kawan yang telah gigih memperjuangkan dalam mewujudkan
cita-cita sampai akhirnya terbentuknya UKM WISMA UNSERA yang eksistensinya akan
meramaikan dunia lewat karya-karya yang tentu saja insyaallah akan menjadi
inspirasi para pembaca… selamat dan sukses….