KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya.
karena berkat-NYA lah makalah ini dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa pula
shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Makalah
ini merupakan salah satu syarat tugas yang diberikan oleh dosen kami dalam mata
kuliah sosologi komunikasi.
Demikian
makalah yang kami buat, semoga sekiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun
penyaji materi. Kamipun menyadari tidak ada gading yang tak retak, begitu pula
dengan makalah kami yang masih jauh dari kesempurnaan. Jika ada kritik dan
saran bagi makalah ini yang bersifat membangun, akan kami sanggai dengan senang
hati.
Serang, 03 Mei 2012
Penyusun
A. Perkembangan Media Massa
Riset
mengenai efek media massa terus mengalami perkembangan
sejalan dengan semakin pesatnya kemajuan
teknologi komunikasi massa. Efek yang
ditimbulkan oleh media massa merupakan
konsekuensi yang harus diterima khalayak sebagai
individu yang mengkonsumsi media dan
terkena terpaan media massa.
Sejauhmana
efek tersebut bersifat konstruktif ataupun destruktif, berikut ini dikemukakan
berbagai perkembangan riset mengenai efek media dan teori-teori yang
berhubungan dengan terpaan media massa.
Salah
satu revolusi dramatik yang dialami oleh
umat manusia adalah revolusi informasi.
Revolusi informasi telah membawa ke arah
perkembangan industri media massa yang
menjadi pemicu peubahan tradisi umat manusia
dari tradisi lisan menjadi tulisan.
Perubahan sosial masyarakat dengan adanya
perkembangan media massa, memunculkan kesadaran
bagi manusia untuk turut aktif dalam
menentukan seperti apa masyarakat harus dibentuk.
Kesadaran kultur baru manusia akibat perkembangan
industri media massa membeikan suatu era
baru yaitu pembentukan masyarakat modern.
Kaitannya
dengan perkembangan media massa, Mc.Quail
(1987: 9-18) membahas empat unsur utama
yaitu, teknologi, situasi politik, sosial
dan ekonomi masyarakat. Keseluruhan berinteraksi dengan
cara yang berbeda dan dengan keunggulan
masing-masing dan dalam media yang
berbeda. Menurut perkembangannya, bentuk-bentuk sarana
media dimulai dengan media cetak, film,
siaran radio dan televisi sampai munculnya
media elektronik baru seperti teleteks,
videoteks, video komputer, internet dan
yang lainnya. Lahirnya media cetak sebagai
media modern, diawali
dengan penemuan mesin cetak oleh J. Guthenberg. Menurut
McQuail, awalnya percetakan buku hanyalah
merupakan upaya pengunaan alat teknik untuk
memproduksi teks yang sama, secara besar-besaran.
Pada
abad ketujuh belas muncul surat kabar
yang merupakan gabungan antara pihak
percetakan dengan pihak penerbitan. Dibanding
dengan buku cetak, surat kabar memiliki
tingkat inovasi yang lebih tinggi. Kekhususan
surat kabar dibanding dengan sarana
komunikasi budaya lainnya terletak pada
individualisme, berorientasi pada kenyataan,
kegunaan dan sekularitas serta kecocokan
dengan tuntutan kebutuhan kelas sosial yang
baru. Sejalan dengan perkembangannya maka
surat kabar menjadi komersil dan mempunyai
dua fungsi umum yaitu :
- Merupakan
sumber informasi tentang apa yang
sedang terjadi di dunia dan daerah
setempat. Fungsi ini tidak hanya
terbatas pada tajuk
rencana tetapi juga berita mengenai
politik, ekonomi dan sosial.
- Sebagai
sarana hiburan, untuk fungsi ini
biasanya dilakukan oleh Kelompok muda dan kelompok
dengan tingkat pendidikan yang terbatas,
yang membaca rubrik seni, olah raga
dan komik. (Devito, 1997: 511).
Sebelum
kemunculan televisi, radio merupakan sistem
komunikasi yang paling dominan. Hal yang
mesti digarisbawahi bahwa kemunculan radio
merupakan teknologi yang mencari kegunaan
dan bukan lahir sebagai respon terhadap
sesuatu kebutuhan pelayanan baru. (McQuail,
1987:15). Menurut Raymond Williams (1975)
radio dan televisi merupakan sistem yang
dirancang untuk kepentingan transmisi dan
penerimaan yang merupakan proses abstrak, yang
batasan isinya sangat terbatas atau bahkan
sama sekali tidak ada.
Setelah
kemunculan televisi, maka peran radio
mulai berkurang. Televisi menjadi media
yang poluler dan tersebar dipelosok penjuru
dunia termasuk Indonesia. Dari berbagai
media yang hadir, televisi merupakan
merupakan media yang sangat fleksibel dan
ideal sekaligus unik. Televisi masuk hampir
ke setiap rumah dan memberikan pengajaran,
tontonan juga tuntunan kepada setiap
individu sejak bayi hingga dewasa.
B. Fungsi Media Bagi Individu
dan Masyarakat
Seperti
telah diketahui bahwa media mempunyai
fungsi yang koherent dalam melakukan
perannya sebagai saluran mediasi. Menurut
Lasswell (1948), ada tiga fungsi utama
media massa dalam masyarakat, yaitu :
1)
pengawas
lingkungan (survaillance of environment),
2)
korelasi
antar bagian-bagian dalam masyarakat dalam
memberikan reaksi terhadap lingkungan (correlation
of the parts of society in responding
to the environment)
3)
Transmisi
warisan sosial budaya, yang dilakukan secara
berkesinambungan yang berhubungan dengan penyampaian
informasi dari generasi ke generasi berikutnya (Transmition
of the social heritage of generation
to the next).
Wright (1986)
menambahkan fungsi media keempat ke dalam
daftar yang telah dibuat oleh Lasswell
(1948), yaitu sebagai sarana untuk memperoleh
hiburan, disamping ia juga melihat adanya fungsi
atau efek positif dan disfungsi atau
efek negatif media. Kemudian Rivers, Schramm
dan Clifford (1980) menambahkan satu
fungsi lagi yaitu sarana iklan.
Lazarfeld
dan Merton (1951) mengemukakan fungsi media
lainnya, yaitu dalam pemberian status (status
conferral). Menurutnya jika seseorang menjadi
penting, maka akan diperhatikan oleh media, dan
jika seorang diperhatikan oleh media, maka
pasti seseorang tersebut adalah orang penting.
Mac
Quail dan kawan-kawan (1970) menyimpulkan
fungsi media bagi individu sebagai berikut :
1.
Berfungsi
sebagai informasi.
Disini media dijadikan
sarana, antara lain untuk mencari berita tentang
perisriwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan
dunia. Disamping itu, media dapat dijadikan tempat
untuk memperoleh bimbingan yang menyangkut
berbagai masalah – masalah praktis, pendapat
dan segala hal yang berhubungan dengan
penentuan pemilihan. Media juga dapat
memuaskan rasa ingin tahu dan minat
umum serta untuk memperoleh rasa damai
melalui penambahan pengetahuan.
2.
Berfungsi
sebagai identitas pribadi
Dengan menemukan
penunjang nilai- nilai pribadi, menemukan
model perilaku sehingga meningkatkan pemahaman
tentang diri sendiri.
3.
Berfungsi
sebagai integrasi dan interaksi sosial
Dengan memperoleh
pengetahuan tentang keadaan orang lain, akan
menimbulkan rasa empati dalam
lingkungan sosial, juga mengidentifikasikan
diri dengan orang lain dan meningkatkan
rasa kemampuan. Media juga dapat dijadikan
sebagai bahan percakapan dalam berinteraksi
sosial, memperluas pergaulan, dan membantu
menjalankan peran sosial dalam masyarakat
dan memungkinkan seseorang untuk menghubungi sanak
keluarga, teman dan masyarakat.
4.
Berfungsi
sebagai hiburan
Antara lain media
yang menyediakan hiburan untuk melepaskan
diri dari rutinitas kegiatan, bersantai
untuk memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis, menghilangkan
kepenatan, mengisi waktu, meluapkan emosi.
Josep
Devito (1997) mengungkapkan, bahwa salah
satu fungsi media yang banyak dilupakan
adalah fungsi membius (narcotizing). Hal
ini dilihat, jika media menyajikan suatu
informasi, penerima akan percaya bahwa tindakan
tertentu telah diambil. Salah satu contoh
fungsi yang membius adalah kehadiran telenovela di
televisi yang ditayangkan secara bersambung
setiap hari, dengan tema perselingkuhan,
kekerasan dan berbagai tema sterotipe, yang membius
khalayak untuk terus mengikuti tayangan tersebut.
Katz
Blumer dan Gurevitch (1974) mengemukakan
bahwa fungsi-fungsi tersebut, belum cukup
menggambarkan keseluruhan jajaran fungsi-fungsi
yang mungkin ada. Oleh sebab itu para
peneliti mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin
fungsi-fungsi media dalam masyarakat.
Penggambaran
mengenai fungsi-fungsi media, erat kaitannya
dengan penggunaan media bagi individu dan
masyarakat, seperti tentang apa yang mendorong
individu memfaatkan media dan apakah media
massa dapat memenuhi kebutuhan individu.
Katz, Blumer dan Gurevitch (1974) menggunakan
pendekatan uses and gratification, yang meneliti
kebutuhan dari sudut psikologi dan sosial yang menimbulkan
harapan tertentu dari, dan mengakibatkan pola
terpaan media yang berlainan diantara
individu. Ada beberapa asumsi dasar yang
dikemukakannya melalui pendekatan uses and gratification
yaitu :
- Khalayak
dianggap aktif, artinya sebagian penting
dari penggunaan media massa diasumsikan akan
mempunyai tujuan atau akan memberi manfaat.
- Dalam
proses komunikasi massa banyak inisiatif
untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan
pemilihan media terletak pada anggota
khalayak.
- Media
massa harus bersaing dengan sumber-sumber
lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan
yang dipenuhi media hanyalah bagian dari
rentangan kebutuhan manusia yang lebih
luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui
konsumsi media amat tergantung kepada
perilaku khlayak bersangkutan.
- Banyak
tujuan dalam memilih media massa yang
disimpulkan dari data yang diberikan oleh anggota
khalayak; artinya orang dianggap cukup
mengerti untuk melaporkan kepentingan dan
motif pada situasi tertentu.
- Penilaian
tentang arti kultural dari media massa
harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih
dahulu orientasi khalayak. (Blumer dan Katz,
1974).
Rubin
(1993) mengemukakan bahwa ada 2 tipe
orientasi berbeda dari khalayak dalam
menggunakan media, yaitu media sebagai “ritualized”
penggunaan media berdasarkan kebiasaan (habit)
dari “instrument” yaitu penggunaan media yang
dilakukan berdasarkan pemilihan secara selektif.
Katz,
Gurevit dan Hazz (1973) menyatakan bahwa
khalayak dalam menggunakan media adalah
dengan alasan untuk pemenuhan kebutuhan
(motivasi) yaitu :
- Motif
kognitif yaitu menekankan pada adanya
kebutuhan manusia akan informasi dan kebutuhan
untuk mencapai tingkat emosional tertentu.
- Motif
afektif menekankan pada aspek perasaan yang
berhubungan dengan estetika, kesenangan dan
pengalaman emosional.
- Integrasi
pribadi yaitu kebutuhan yang berhubungan
dengan kredibilitas, keyakinan dan
stabilitas serta status secara individu.
- Integrasi
sosial yaitu kebutuhan yang berhubungan
dengan hubungan keluarga, sahabat dan
dunia luar.
- Pelarian,
yang berhubungan dengan keinginan untuk
menghindarkan diri dari tekanan, meredakan
ketgangan dan keinginan untuk mengalihkan
perhatian.
PENUTUP
Dengan demikian
terdapat beberapa fungsi media massa menurut para ahli di atas akan tetapi hal
yang akan di bahas dalam pembahsan ini yaitu fungsi media menurut Mac Quail dan
kawan-kawan (1970) menyimpulkan fungsi media
bagi individu sebagai informasi,identitas pribadi,integrasi
dan interaksi sosial, dan sebagai hiburan. Di mana seseorang menggunakan fungsi
media massa sebagai sarana untuk mencari berita tentang
perisriwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia,
yang dapat meningkatkan pemahaman mengenai dri sendiri mempunyai perasaan
empati serta dapat memperluas pngetahuan dan pergaulan ,dengan demikian
seseorang akan merasa terhibur dengan adanya fungsi media massa tersebut.
artikelnya keren..
BalasHapuskalo boleh request strategi media massa dan konsep-konsepnya donk mas..