Rabu, 21 November 2012

Fotografi Model


dari namanya aja udah jelas "Fotografi Model",,pasti objek atau yang menjadi point of view nya adalah seorang model yang dalam hal ini tentu saja adalah "manusia" yang memeragakan sesuatau (itu pengertian menurut aku sendiri lho,hehe)

Nah sebenarnya memotret model (modeling photography), teknik dasarnya hampir sama dengan memotret obyek lainnya, hanya memiliki perbedaan khusus. Perbedaannya tentu saja seperti yang udah aku tulis tadi, adalah pada obyek yang kita foto, yaitu ‘manusia’ baik itu lelaki ataupun wanita, kecil dewasa maupun tua. Banyak sekali unsur yang mempengaruhi hasil kita ketika memotret manusia.

oleh karena itu, berikut beberapa hal yang perlu kita perhatikan saat memotret model atau manusia, yaitu antara lain: Kondisi si Model, Kostum & Make Up, Lokasi, Lighting, Angle & Komposisi, dan Komunikasi.

Sebelum bicara banyak soal si model, ada beberapa faktor utama yang menjadi penilaian utama dalam memotret manusia, antara lain: pose model, ekspresi, lokasi, komposisi, angle, costum, wardrop, makeup, background yang mendukung, dan lighting yang tepat!

poin 1: Kondisi si Model

Nah, sekarang, bicara soal kondisi si model. Foto model yang baik adalah foto yang memiliki mood yang baik. Kondisi ini bisa dipilah lagi menjadi, keadaan fisik si model (seperti postur tubuh, tinggi rendah tubuh si model) dan kondisi mental (seperti mood si model, ekspresi wajah, keahlian pose si model). Hal tersebut akan sangat mempengaruhi baik buruknya foto yang akan kita hasilkan.

Model yang baik adalah yang memiliki komitmen kuat akan pekerjaannya. Dalam kondisi apapun, ketika sedang dalam masa pemotretan dia akan mengatur mood-nya sendiri. Walaupun sedang ada masalah, dia akan tetap ceria dan menarik jika sampai di lokasi pemotretan. Model yang baik juga akan mudah sekali menyesuaikan pose dan ekspresinya dengan tema yang dibutuhkan oleh fotografer. Tetapi, terkadang, peran fotografer juga sangat penting di sini. Kita sebagai fotografer juga harus pintar dalam mengatur pose dan ekspresi model kita.

Hal ini terkecuali untuk motret manusia untuk candid, journalistic atau street photography,fotografer akan sangat tergantung pada moment dan kondisi yang tepat pada saat itu. Moment yang tepat, timing yang pas, dan kondisi yang baik adalah anugerah terindah bagi fotografer.

poin 2: Kostum dan Meke up

pakaian yang digunakan oleh si model. Carilah pakaian atau konstum yang tepat untuk model. Buat dia nyaman ketika memakai pakaian tersebut. Jangan sampai si model merasa bajunya terlalu ketat, terlalu kecil, atau terlalu besar dsb. Hal ini akan bisa mempengaruhi pose dan ekspresi si model.

Begitu juga dengan make-up-nya. Tukang make-up yang baik pasti akan tahu seperti apa dia akan buat wajah si model yang sesuai dengan tema yang diinginkan fotografer. Berhatihatilah soal kostum dan make-up ini, karena akan sangat mempengaruhi hasil foto kita.

poin 3: Lokasi

Mengapa lokasi? Karena akan dapat mendukung atau tidak dengan tema yang diinginkan oleh kita selaku fotografer. Carilah lokasi yang tepat dengan tema yang kita inginkan. Sebagai contoh, jika foto yang kita inginkan adalah foto fashion, maka carilah lokasi yang backgroundnya tidak terlalu ramai karena yang akan kita tonjolkan (POI) adalah pakaian yang digunakan oleh si model.

Oh iya, lokasi ekstrim, yang sinar mataharinya terlalu panas, atau udaranya terlalu dingin, juga akan mempengaruhi kenyamanan si model. Sehingga, carilah waktu dan lokasi yang tepat!

poin 4: Lighting

Mengapa lighting? Karena ada teori yang mengatakan bahwa, cahaya yang keras (hard lighting) lebih tepat untuk lelaki, sedangkan cahaya yang lembut (soft lighting) tepat untuk wanita. Foto fashion juga membutuhkan pencahayaan yang tepat agar dapat memunculkan detil baju atau pakaian yang akan kita promosikan. Ambillah keputusan yang tepat untuk soal cahaya ini.

poin 5: Ketepatan olahan pasca pemotretan


Hal berikutnya yang perlu kita perhatikan adalah olahan (digital imaging) pasca pemotretan. Pada saat tertentu, sesuai kebutuhan konsumen, kita kadang perlu mengolah sedikit maupun banyak akan hasil kita. Perhatikan secara menyeluruh dan detil foto yang telah kita hasilkan. Perlukan tone warna perlu kita ubah? Banyak atau tidak jerawat si model? Jangan sampai si model dan konsumen kita merasa
jadi jelek, kegendutan, banyak jerawat setelah melihat hasil jepretan kita.

Selanjutnya untuk foto fashion, sudah cukup tepatkah warna/tone pakaian (fashion) yang dikenakan oleh si model? Berdasarkan pengalaman saya, berhati-hatilan soal ini. Jangan sampai warna baju atau pakaian yang seharusnya menjadi jualan konsumen kita berubah warnanya. Bisa marah-marah nanti konsumen kita!



poin 6: Pengambilan angle dan komposisi


poin 7: Pemilihan lensa kamera

nah yang satu ini juga gak kalah penting yaitu lensa apa yang cocok digunakan untuk fotografi model,,buat para pengguna kamera SLR/DSLR hal ini sangatlah berpengaruh,,karena akan menentukan hasil jepretan,,biasanya lensa yang digunakan adalah lensa Fix dengan panjang fokal 50 mm hingga 135 mm dan bukaan diafragma yang cukup besar sekitar f:2 atau f:1.8,,karena dengan begutu akan menciptakan efekbokeh yang sering diharapkan menghiasai pemotertan.

semoga bermanfaat buat temen-temen yang mau iseng-iseng cobain fotografi model..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar