Rabu, 21 November 2012

Media Massa


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya. karena berkat-NYA lah makalah ini dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa pula shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Makalah ini merupakan salah satu syarat tugas yang diberikan oleh dosen kami dalam mata kuliah sosologi komunikasi.
Demikian makalah yang kami buat, semoga sekiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penyaji materi. Kamipun menyadari tidak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah kami yang masih jauh dari kesempurnaan. Jika ada kritik dan saran bagi makalah ini yang bersifat membangun, akan kami sanggai dengan senang hati.











Serang, 03 Mei 2012
Penyusun





















A.  Perkembangan  Media  Massa
Riset  mengenai  efek media  massa  terus mengalami perkembangan  sejalan dengan  semakin  pesatnya  kemajuan  teknologi  komunikasi  massa.  Efek  yang  ditimbulkan  oleh  media  massa  merupakan  konsekuensi  yang  harus  diterima  khalayak  sebagai individu  yang  mengkonsumsi  media  dan  terkena  terpaan  media  massa.
Sejauhmana efek tersebut bersifat konstruktif ataupun destruktif, berikut ini dikemukakan berbagai perkembangan riset mengenai efek media dan teori-teori yang berhubungan dengan terpaan media massa.
Salah  satu  revolusi  dramatik  yang  dialami  oleh  umat  manusia  adalah  revolusi  informasi.  Revolusi  informasi  telah  membawa  ke  arah  perkembangan  industri  media  massa  yang  menjadi  pemicu  peubahan tradisi  umat  manusia  dari  tradisi  lisan  menjadi  tulisan.  Perubahan  sosial masyarakat  dengan  adanya  perkembangan  media  massa,  memunculkan  kesadaran  bagi  manusia  untuk  turut  aktif dalam  menentukan  seperti  apa masyarakat  harus dibentuk.  Kesadaran  kultur  baru manusia  akibat  perkembangan  industri  media  massa  membeikan  suatu  era  baru  yaitu  pembentukan  masyarakat  modern.
Kaitannya  dengan  perkembangan  media  massa,  Mc.Quail  (1987:  9-18)  membahas  empat  unsur utama  yaitu,  teknologi,  situasi  politik,  sosial  dan  ekonomi masyarakat.  Keseluruhan berinteraksi  dengan  cara  yang  berbeda  dan  dengan  keunggulan  masing-masing  dan  dalam  media   yang  berbeda.  Menurut  perkembangannya,  bentuk-bentuk  sarana media  dimulai  dengan  media  cetak,  film,  siaran  radio  dan  televisi  sampai  munculnya  media  elektronik  baru  seperti  teleteks,  videoteks,  video  komputer,  internet  dan  yang  lainnya.  Lahirnya  media  cetak  sebagai  media    modern,     diawali     dengan penemuan mesin cetak oleh J. Guthenberg. Menurut McQuail,  awalnya  percetakan  buku  hanyalah  merupakan  upaya  pengunaan  alat  teknik  untuk  memproduksi  teks  yang  sama,  secara  besar-besaran.
Pada  abad  ketujuh  belas  muncul  surat  kabar  yang  merupakan  gabungan  antara  pihak  percetakan  dengan  pihak  penerbitan.  Dibanding  dengan  buku  cetak,  surat kabar  memiliki  tingkat  inovasi  yang  lebih tinggi.  Kekhususan  surat  kabar  dibanding  dengan  sarana  komunikasi  budaya  lainnya  terletak  pada  individualisme,  berorientasi  pada  kenyataan,  kegunaan  dan  sekularitas  serta  kecocokan  dengan  tuntutan  kebutuhan kelas  sosial  yang  baru.  Sejalan  dengan  perkembangannya  maka  surat  kabar  menjadi  komersil  dan  mempunyai  dua  fungsi  umum  yaitu  :
  1. Merupakan  sumber  informasi  tentang  apa  yang  sedang  terjadi  di  dunia dan  daerah  setempat.  Fungsi  ini  tidak  hanya  terbatas  pada  tajuk          rencana  tetapi  juga  berita  mengenai  politik,  ekonomi  dan  sosial.
  2. Sebagai  sarana  hiburan,  untuk  fungsi  ini  biasanya  dilakukan  oleh Kelompok muda dan kelompok  dengan  tingkat  pendidikan  yang  terbatas,  yang  membaca  rubrik  seni,  olah  raga  dan  komik.  (Devito,  1997:  511).
Sebelum  kemunculan  televisi,  radio  merupakan   sistem  komunikasi  yang  paling  dominan.  Hal  yang  mesti  digarisbawahi  bahwa  kemunculan  radio  merupakan  teknologi  yang  mencari  kegunaan  dan  bukan  lahir  sebagai  respon  terhadap  sesuatu  kebutuhan  pelayanan  baru. (McQuail,  1987:15).  Menurut  Raymond  Williams  (1975)  radio  dan  televisi  merupakan  sistem  yang dirancang  untuk  kepentingan  transmisi  dan  penerimaan  yang  merupakan  proses  abstrak, yang  batasan  isinya  sangat  terbatas  atau  bahkan  sama  sekali tidak  ada.
Setelah  kemunculan  televisi,  maka  peran  radio  mulai  berkurang.  Televisi  menjadi  media  yang  poluler  dan  tersebar  dipelosok  penjuru  dunia  termasuk  Indonesia.  Dari  berbagai  media  yang  hadir,  televisi  merupakan  merupakan  media  yang  sangat  fleksibel  dan  ideal  sekaligus  unik.  Televisi  masuk  hampir  ke setiap  rumah dan  memberikan  pengajaran,  tontonan  juga  tuntunan  kepada  setiap  individu  sejak  bayi  hingga  dewasa.
B.  Fungsi  Media  Bagi  Individu  dan  Masyarakat
Seperti  telah  diketahui  bahwa  media  mempunyai  fungsi  yang  koherent  dalam  melakukan  perannya  sebagai  saluran  mediasi.  Menurut  Lasswell  (1948),  ada  tiga  fungsi  utama  media massa  dalam  masyarakat,  yaitu  : 
1)        pengawas  lingkungan (survaillance  of  environment), 
2)        korelasi antar  bagian-bagian  dalam  masyarakat  dalam  memberikan  reaksi  terhadap  lingkungan  (correlation  of  the  parts  of  society  in  responding  to the  environment)

3)        Transmisi  warisan  sosial  budaya,  yang dilakukan  secara  berkesinambungan yang  berhubungan  dengan  penyampaian  informasi  dari generasi  ke  generasi  berikutnya  (Transmition of  the  social  heritage  of  generation  to  the  next).  

Wright  (1986)  menambahkan  fungsi  media  keempat  ke  dalam  daftar  yang  telah  dibuat  oleh  Lasswell  (1948),  yaitu  sebagai  sarana untuk  memperoleh  hiburan,  disamping  ia  juga melihat adanya  fungsi  atau  efek  positif  dan  disfungsi  atau  efek  negatif media.  Kemudian  Rivers,  Schramm  dan  Clifford  (1980)  menambahkan  satu  fungsi  lagi  yaitu  sarana  iklan.
Lazarfeld  dan  Merton  (1951)  mengemukakan  fungsi  media lainnya,  yaitu  dalam  pemberian  status  (status  conferral).  Menurutnya  jika  seseorang  menjadi  penting,  maka akan  diperhatikan  oleh  media,  dan jika  seorang  diperhatikan  oleh  media,  maka  pasti seseorang  tersebut  adalah  orang  penting.
Mac Quail  dan  kawan-kawan  (1970)  menyimpulkan  fungsi  media  bagi  individu  sebagai  berikut :
1.        Berfungsi  sebagai  informasi. 

Disini media  dijadikan  sarana,  antara lain untuk  mencari  berita  tentang  perisriwa  dan kondisi yang  berkaitan  dengan    lingkungan  terdekat,  masyarakat  dan  dunia.  Disamping  itu,  media  dapat dijadikan  tempat  untuk  memperoleh  bimbingan  yang  menyangkut  berbagai  masalah  – masalah  praktis,  pendapat  dan  segala  hal  yang berhubungan  dengan  penentuan  pemilihan.  Media  juga  dapat  memuaskan  rasa  ingin  tahu  dan  minat  umum  serta untuk  memperoleh  rasa  damai  melalui  penambahan  pengetahuan.

2.        Berfungsi  sebagai  identitas  pribadi

Dengan  menemukan  penunjang   nilai- nilai  pribadi,  menemukan  model  perilaku  sehingga  meningkatkan pemahaman tentang   diri  sendiri.



3.        Berfungsi  sebagai  integrasi  dan interaksi  sosial

Dengan  memperoleh  pengetahuan tentang  keadaan  orang  lain,  akan  menimbulkan  rasa  empati     dalam  lingkungan   sosial,  juga  mengidentifikasikan  diri  dengan  orang lain  dan   meningkatkan rasa  kemampuan.  Media  juga dapat  dijadikan  sebagai  bahan  percakapan   dalam  berinteraksi  sosial,  memperluas  pergaulan,  dan  membantu  menjalankan  peran  sosial  dalam  masyarakat  dan  memungkinkan  seseorang untuk menghubungi  sanak  keluarga,  teman  dan  masyarakat.

4.        Berfungsi sebagai  hiburan

Antara  lain  media  yang  menyediakan  hiburan  untuk  melepaskan  diri  dari  rutinitas  kegiatan,  bersantai  untuk  memperoleh kenikmatan  jiwa  dan estetis,  menghilangkan  kepenatan,  mengisi  waktu,  meluapkan  emosi.
Josep  Devito  (1997)  mengungkapkan,  bahwa  salah  satu  fungsi  media  yang  banyak  dilupakan  adalah  fungsi  membius  (narcotizing).  Hal  ini  dilihat,  jika  media  menyajikan  suatu informasi,  penerima  akan  percaya  bahwa  tindakan tertentu  telah  diambil.  Salah  satu  contoh  fungsi yang membius  adalah  kehadiran  telenovela  di televisi  yang  ditayangkan  secara  bersambung  setiap  hari,  dengan  tema  perselingkuhan,  kekerasan  dan  berbagai  tema  sterotipe,  yang  membius  khalayak  untuk  terus  mengikuti  tayangan  tersebut.
Katz  Blumer  dan  Gurevitch  (1974)  mengemukakan  bahwa  fungsi-fungsi  tersebut,  belum  cukup  menggambarkan  keseluruhan  jajaran  fungsi-fungsi  yang  mungkin  ada. Oleh  sebab  itu  para peneliti  mencoba  mengumpulkan  sebanyak  mungkin  fungsi-fungsi  media  dalam  masyarakat.
Penggambaran mengenai  fungsi-fungsi  media,  erat kaitannya  dengan  penggunaan  media  bagi  individu  dan  masyarakat,  seperti  tentang  apa  yang  mendorong  individu  memfaatkan  media  dan  apakah  media  massa  dapat  memenuhi  kebutuhan  individu.  Katz,  Blumer  dan  Gurevitch  (1974) menggunakan  pendekatan  uses and gratification,  yang  meneliti  kebutuhan  dari  sudut psikologi  dan  sosial yang  menimbulkan  harapan  tertentu  dari,  dan mengakibatkan  pola  terpaan  media  yang  berlainan  diantara  individu.  Ada  beberapa  asumsi  dasar  yang  dikemukakannya  melalui  pendekatan uses and gratification  yaitu :
  1. Khalayak  dianggap  aktif, artinya  sebagian  penting  dari  penggunaan media  massa diasumsikan  akan  mempunyai  tujuan  atau  akan  memberi  manfaat.
  2. Dalam  proses  komunikasi  massa  banyak  inisiatif  untuk  mengaitkan  pemuasan kebutuhan  dengan  pemilihan  media  terletak  pada  anggota  khalayak.
  3. Media  massa  harus  bersaing  dengan  sumber-sumber  lain  untuk  memuaskan  kebutuhannya.  Kebutuhan  yang  dipenuhi  media hanyalah  bagian  dari  rentangan  kebutuhan  manusia  yang  lebih  luas.  Bagaimana  kebutuhan  ini  terpenuhi  melalui  konsumsi  media  amat  tergantung  kepada  perilaku  khlayak  bersangkutan.
  4. Banyak tujuan  dalam  memilih  media  massa  yang  disimpulkan  dari  data yang diberikan oleh  anggota  khalayak;  artinya  orang  dianggap  cukup  mengerti  untuk  melaporkan  kepentingan  dan  motif  pada  situasi  tertentu.
  5. Penilaian  tentang arti  kultural  dari  media  massa  harus  ditangguhkan  sebelum  diteliti  lebih  dahulu  orientasi  khalayak.  (Blumer dan Katz,  1974).
Rubin  (1993)  mengemukakan  bahwa  ada  2  tipe  orientasi  berbeda  dari  khalayak   dalam  menggunakan  media,  yaitu  media  sebagai  “ritualized”  penggunaan  media  berdasarkan  kebiasaan  (habit)  dari  “instrument”  yaitu  penggunaan  media yang dilakukan berdasarkan  pemilihan  secara  selektif.
Katz,  Gurevit  dan Hazz  (1973)  menyatakan  bahwa  khalayak  dalam  menggunakan  media  adalah  dengan  alasan  untuk  pemenuhan  kebutuhan  (motivasi)  yaitu :
  1. Motif  kognitif  yaitu  menekankan  pada  adanya kebutuhan  manusia  akan informasi dan kebutuhan  untuk  mencapai  tingkat  emosional  tertentu.
  2. Motif  afektif  menekankan  pada  aspek  perasaan yang  berhubungan  dengan  estetika,  kesenangan  dan  pengalaman  emosional.
  3. Integrasi  pribadi  yaitu kebutuhan  yang  berhubungan  dengan  kredibilitas,  keyakinan  dan  stabilitas  serta  status  secara  individu.
  4. Integrasi  sosial  yaitu  kebutuhan  yang  berhubungan  dengan  hubungan  keluarga,  sahabat  dan  dunia  luar.
  5. Pelarian,  yang  berhubungan  dengan  keinginan  untuk  menghindarkan  diri  dari  tekanan,  meredakan  ketgangan  dan  keinginan  untuk  mengalihkan  perhatian.
PENUTUP

Dengan demikian terdapat beberapa fungsi media massa menurut para ahli di atas akan tetapi hal yang akan di bahas dalam pembahsan ini yaitu fungsi media menurut Mac Quail  dan  kawan-kawan  (1970)  menyimpulkan  fungsi  media  bagi  individu  sebagai informasi,identitas pribadi,integrasi dan interaksi sosial, dan sebagai hiburan. Di mana seseorang menggunakan fungsi media massa sebagai sarana untuk mencari  berita  tentang  perisriwa  dan  kondisi yang  berkaitan  dengan    lingkungan  terdekat,  masyarakat  dan  dunia, yang dapat meningkatkan pemahaman mengenai dri sendiri mempunyai perasaan empati serta dapat memperluas pngetahuan dan pergaulan ,dengan demikian seseorang akan merasa terhibur dengan adanya fungsi media massa tersebut.







1 komentar:

  1. artikelnya keren..
    kalo boleh request strategi media massa dan konsep-konsepnya donk mas..

    BalasHapus